Jumat, 06 Juli 2012

Harapan Untuk Bangsa Indonesia

Be better than YESTERDAY


Kita bangsa Indonesia sudah tau bersama bagaimana keadaan negara kita saat ini. Kita yang paling tau seluk beluk keadaan negara kita saat ini. Banyak sekali permasalahan yang menimpa negara kita, mulai dari bencana alam yang berentetan sampai dengan kasus-kasus korupsi para petinggi-petinggi negara. Belum selesai satu masalah korupsi, muncul lagi beberapa masalah korupsi yang lainnya, seakan kasus-kasus korupsi ini tak akan ada ujungnya.
Kita tau bersama, para petinggi negara mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, tapi mengapa mereka bisa melakukan hal tak terpuji seperti korupsi? ya, akhlak mereka lah yang buruk. Tingkat pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang berakhlak baik. Lihat saja contoh para koruptor. Seakan tak ada malu nya, mengambil sesuatu yang bukan hak mereka.
Karena mereka lah, banyak dana-dana untuk pendidikan tidak tersalurkan dan lain sebagainya. Banyak hak rakyat kecil dirampas oleh para Koruptor.Bagaimana Indonesia bisa maju menjadi lebih baik, jika masih ada orang-orang seperti mereka yang sangat merugikan negara hanya demi kepentingan pribadi.
Mari kita para generasi muda, membuat terobosan baru, mengubah akhlak kita terlebih dahulu. Menanamkan sikap yang jujur,tidak korupsi dan KKN. Mungkin menurut kita itu hanya hal kecil, tapi dari hal kecil itulah dapat membawa perubahan yang besar untuk negara kita.

Kamis, 10 Mei 2012

Perubahan Kebudayaan

Pengertian Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
 Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.

Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:

a. Mendorong perubahan kebudayaan 
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.

 b. Menghambat perubahan kebudayaan 
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.

Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis 
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan. < • Konflik social 
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.

• Bencana alam 
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.

• Perubahan lingkungan alam 
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

2. Faktor ekstern
• Perdagangan 
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.

• Penyebaran agama 
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.


• Peperangan 
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.


http://biiandistira.blogspot.com/2012/03/perubahan-kebudayaan-manusia-dan.html

Manusia dan Cinta Kasih

Kemesraan


Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda
jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dan cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”
Yose Ortage Y Gasset dalarn novelnya “On love” mengatakan “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.”
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran energi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.
Dari uraian di atas terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dan cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk ke dalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta.

Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
tiba-tiba ia bertanya
“mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka ?“
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.

Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
Tiap manusia pernah bercinta, hanya saja tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni.

  PEMUJAAN

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat A1-Furqon ayat 59 - 60 yang menyatakan,  “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang maha pengasih. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja- Nya. Dalam surat Al-Mu‘minum ayat 98 dinyatakan, “Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di dekatku.
Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Kalau manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuban sungguh maha pengasih lagi maha penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk sholat.
Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain menyatakan, “apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala yang ada di bumi dan di langit...”
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di rumah, di mesjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.
Bila setiap hari sekian kali manusia memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.



Minggu, 01 April 2012

Manusia dan Cinta Kasih

Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat
ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.Bilamana orang asing tadi telah menjadi seseorang yang diketahui secara intim, tak ada lagi rintangan yang harus diatasi , tidak lagi kemesraan tiba-tiba yang harus diperjuangkan pribadi yang dicintai telah dipahami orang seperti dirinya sendiri.
Disamping itu terdapat pula faktor-faktor lain , banyak orang mempunyai arti sebagai cara-cara mengatasi keterpisahan, seperti bercakap-cakap tentang kehidupan diri pribadi, tentang pengharapan-pengharapan dan kecemasan-kecemasannya, menampakan diri dengan segi-segi keanehannya, mengadakan hubungan dan minat yang sama terhadap dunia sekitar, semuanya itu dilaksanakan untuk mengatasi keterpisahan. Bahkan dengan memperlihatkan kemarahanya, kebencianya, dan memperlihatkan kekuranganya menahan diri, semuanya dianggap telah dicapai intimitas. Hal ini dapat menerangkan adanya daya tarik perversi (buruk). Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual, dalam hal itu hubungan fisis tadi tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukkan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemesraan.Apabila keinginan untuk penyatuan tidak dirangsang oleh cinta kasih, apabila cinta cinta kasih erotis tidak juga merupakan cinta kesaudaraan, ia hanya akan membawa kita kepada penyatuan yang bersifat orgiatis (pesta pora) dan sementara saja. Daya tarik seksual untuk semaentara waktu menimbulkan khayalan penyatuan, namun tanpa cinta kasih sebenarnya penyatuan ini membiarkan dua orang asing tetap berjauhan yang satu dengan yang lain seperti sebelumnya, Kadang-kadang hal itu menimbulkan rasa malu diantara mereka, bahkan menimbulkan rasa benci yang satu terhadap yang lain.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta
kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik.Cinta kasih erotis eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengakap dan intensif hanya dengan satu orang saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahea cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja diputuskan apabila orang tidak sukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan
A.  PENGERTIAN CINTA KASIH

Cinta adalah  rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut :
  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
  3. Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut
Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas  suka rela
  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia 

B.  KASIH SAYANG

Erich Fromm dalam bukunya “Semi Mencintai” mengemukakan tentang adanya macam – macam cinta, yaitu :
  1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta Persaudaraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya
  3. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dari diri sendiri. Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  4. Cinta terhadap ALLAH

C.  KEMESRAAN
 Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
  1. Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
  2. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  3. Kemesraan Manusia Usia Lanjut

D.  PEMUJAAN
 Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan Yang Maha Esa. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.

sumber bahan :
file:///D:/my%20assigntment/IBD/manusia%20dan%20cinta%20kasih%20%28pgrtian%20cinta%20kasih/CINTA%20KASIH%20EROTIS%20%C2%AB%20Ryukirya%27s%20Blog.htm

Manusia dan Kesusastraan


Dalam bahasa Indonesia istilah prosa sering diterjemahakan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Dalam kesusatraan Indonesia kilta mengenal jenis prosa lama dan baru.

a. Prosa lama meliputi

1.      1. dongeng-dongeng : kisah-kisah fiksi, bukan fakta
2.      2. hikayat : sebuah prosa yang berisi cerita, dongeng, atau sejarah
3.      3. sejarah : suatu kejadian yang pernah terjadi pada masa lampau
4.      4. epos : riwayat yang menceritakan seorang pahlawan
5.   cerita pelipur lara : prosa lama yang mengisah kan tentang kehebatan seorang kesatria yang fantastik

b. Prosa baru meliputi

1.  cerita pendek : berupa cerpen
2.      2. hikayat : prosa yang berisi cerita, dongeng, atau sejarah
3.      3. biografi : riwayat hidup atau perjalanan singkat seseorang
4.      4. kisah : menceritakan sebuah kejadian
5.      5. otobiografi : catatan riwayat hidup yang dicatat orang yang bersangkutan sendiri

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa/kejadian yang di kisahkan.

2. Prosa fiksi memberikan informasi

Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional/rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang di sajikan ke dalam kehidupan sendiri.

 ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PUISI

Kepuitisan, keartistikan/keestetikaan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi hidup.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia

Perekaman/penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “pengalaman perwakilan”

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan keinsyafan sosial

Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan siuasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :

- penderitaan atas ketidak adilan

- perjuangan utuk kekuasaan

- konflik dengan sesamanya

- pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Contoh :
aku mencintaimu
Aku suka cara mu menatap mataku
Aku suka cara mu menggenggam tanganku
Aku suka cara mu mencium kening ku
Aku suka cara mu mencium pipi ku
Aku suka cara mu memerhatikan ku
Aku suka cara mu mencintai ku
Dan aku suka semua yang ada dirimu duhai cintaku

Sumber bahan:
- http://informasitips.com/pengertian/perbedaan-biografi-dan-otobiografi
- www.google.com
- file:///D:/my%20assigntment/IBD/manusia%20dlm%20kesusastraan/ibd%20dgn%20prosa.html
 

Rabu, 21 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilahnya adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang dimana kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain. Segala pernyataan intelektual dan artistik menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yakni adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini adalah definisi dan pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli:

# EDWARD T. HALL
Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan


# IRIS VARNER & LINDA BEAMER
Kebudayaan adalah sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang dipelajari, yang dibagi, atau yang dipertukarkan oleh sekelompok orang


# LARRY A. SAMOVAR & RICHARD E. PORTER
Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi.


# GUDKUNTS & KIM
Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam sebuah kelompok yang besar


# LEVO - HENRIKSSON
Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupan kita setiap hari, terutama pandangan hidup - apapun bentuknya - baik itu mitos maupun sistem nilai dalam masyarakat


# ROOS
Kebudayaan merupakan sistem gaya hidup dan merupakan faktor utama bagi pembentukan gaya hidup


# RENE CHAR
Kebudayaan adalah warisan kita yang diturunkan tanpa surat wasiat


# IGNAS KLEDEN
Kebudayaan adalah nasib dan baru kemudian kita menanggungnya sebagai tugas


# C.A VAN PEURSEN
Kebudayaan merupakan gejala manusiawi dari kegiatan berfikir (mitos, ideologi, dan ilmu), komunikasi (sistem masyarakat), kerja (ilmu alam dan teknologi), dan kegiatan-kegiatan lain yang lebih sederhana


# GEERTZ
Kebudayaan adalah yang mengitari kita, yang menyerbu setiap aspek kehidupan. Budaya serentak konkret dan tersebar, dalam dan dangkal


# KARL MARX
Kebudayaan adalah teori anti kebudayaan


# SELO SOEMARDJAN & SOELAIMAN SOEMARDI
Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide yang ada dalam pikiran manusia dalam pengalaman sehari hari yang sifatnya abstrak

Sumber : di ambil dari beberapa artikel di www.google.com

Sabtu, 14 Januari 2012

Kesenjangan Sosial

Sebuah studi 1979 Carnegie ("Futures Kecil: Anak-anak, Ketimpangan, dan Batas Reformasi Liberal", Richard de Lone peneliti utama) menemukan bahwa masa depan seorang anak akan sangat ditentukan oleh status sosial, bukan otak. Pertimbangkan Bobby dan Jimmy, dua anak kelas dua, yang keduanya memperhatikan di dalam kelas, baik, dan memiliki IQ hampir identik Namun Bobby adalah putra seorang pengacara yang sukses; Jimmy jarang bekerja sebagai asisten kustodian. Meskipun kesamaan mereka, perbedaan dalam situasi yang mereka dilahirkan membuatnya 27 kali lebih mungkin bahwa Bobby akan mendapatkan pekerjaan yang oleh waktu dia berada di akhir 40-an akan membayar dia penghasilan di kesepuluh atas semua pendapatan di negeri ini. Jimmy memiliki sekitar satu kesempatan di delapan dari mendapatkan bahkan pendapatan rata-rata.
 
Sekarang, tiga dasawarsa kemudian, ketimpangan proyeksi nasib Bobby dan penerus kedua Jimmy kelas bahkan lebih besar. Untuk berbagai alasan untuk berada di sini dieksplorasi, ketidaksetaraan di Amerika Serikat telah meningkat sejauh bahwa kesenjangan antara kaya dan miskin lebih besar sekarang daripada pada waktu sejak tahun 1928 - lebih besar dari negara industri (lihat Edward N. Wolff Top 1995 Berat: Sebuah Studi Ketidaksetaraan Meningkatkan Kekayaan di Amerika, Twentieth Century Fund, dan " Orang Kaya Bertambah Kaya: Dan Mengapa Miskin Jangan "). Sebuah studi 2007 dari Biro Kantor Kongres menemukan kekayaan dari 1 persen terkaya orang Amerika mencapai $ 16800000000000, $ 2 triliun lebih dari kekayaan gabungan dari 90 persen lebih rendah dari populasi. Para Pusat Kemajuan Amerika melaporkan bagaimana antara tahun 1979 dan 2007 pendapatan rata-rata 50 persen rumah tangga di Amerika bagian bawah tumbuh sebesar 6%; atas 1% melihat meningkatkan pendapatan mereka dengan 229 persen.
Statistik tersebut (lihat Studi Ketidakadilan , sebuah jurnal elektronik wasit keluar dari Illinois State, selama lebih) menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk:
  • Apakah ketidaksetaraan yang tak terelakkan?
  • Apakah ketidaksetaraan diinginkan atau tidak diinginkan untuk kemajuan sosial dalam meningkatkan kualitas hidup bagi sebagian besar orang?
  • Apa yang menentukan variabilitas ketidaksetaraan di seluruh negara di dunia?
  • Apakah ada batas dalam kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang mengarah pada revolusi sosial? Apakah ketidaksetaraan, setidaknya dalam hal pendapatan dan kekayaan, benar-benar sebuah masalah sosial?
  • Dapatkah ada ketimpangan ekonomi dan belum kesetaraan politik? Dapat, misalnya, kapitalisme hidup berdampingan dengan demokrasi?
  • Dalam ekonomi kapitalis, siapa yang harus menyediakan jaring pengaman bagi mereka yang tidak mampu bersaing, seperti karena usia atau cacat fisik atau mental?

Pertama, apa yang Anda tahu tentang ketimpangan sosial? Ambil kuis interaktif dari Cornell Pusat Studi Ketidaksetaraan Sosial untuk memastikan Anda "IQ" (Quotient Ketimpangan).

 1) Tingkat Pengembalian dan Kesenjangan dalam Pendidikan di Eropa
Direksi: Fabrizio Bernardi (EUI) dan Volker Stocké (Universitas Bamberg)
Proyek studi banding tingkat pengembalian dan kesenjangan pendidikan di Eropa. Ini mencakup tiga bidang besar dan saling terkait. Pertama, kita menganalisis ketidaksetaraan dalam pendidikan kembali di pasar tenaga kerja (LM) kontemporer masyarakat pasca-industri. Apakah karakteristik ascribed (kelas sosial seperti kita asal-usul, jenis kelamin dan etnis) semakin penting untuk menjelaskan keberhasilan dalam LM, selain tingkat pendidikan bahwa seorang individu dapat mencapai? Kami alamat ini pertanyaan umum dalam dua cara. Di satu sisi, kita mempelajari apakah karakteristik dianggap memiliki efek langsung pada pencapaian kerja, bersih dari prestasi pendidikan dan apakah efek ini telah berubah dari waktu ke waktu. Di sisi lain, kita menyelidiki apakah kembali pendidikan dalam pasar tenaga kerja tergantung pada set yang sama dianggap karakteristik, yaitu apakah judul pendidikan yang sama memiliki nilai yang berbeda dalam LM tergantung pada jenis kelamin, latar belakang sosial dan etnis. Kedua, penelitian kembali pendidikan di luar pasar tenaga kerja seperti kesehatan kita, kualitas hidup perkawinan, partisipasi masyarakat. Sebuah perbandingan dengan hasil analisis komparatif kembali pendidikan di LM akan memungkinkan kita untuk memiliki pemahaman yang lebih tegas tentang peran yang dimainkan oleh pendidikan dalam penataan ketimpangan sosial dalam masyarakat kontemporer. Akhirnya, kami menyelidiki mekanisme yang mendasari ketidaksetaraan dalam pendidikan kembali di LM dan kembali LM non. Dengan kata lain, kami mencoba untuk menjelaskan temuan dari dua wilayah pertama proyek. Kami fokus khusus pada kognitif, modal ketrampilan budaya dan diskriminasi.
Proyek ini diluncurkan pada Maret 2010, dalam kegiatan Jaringan EQUALSOC Excellence didanai oleh Kerangka Program Keenam Uni Eropa. Proposal dibiayai asli disertakan para peneliti sebagai berikut: G. Ballarino (Universitas Milan), C. Barone (Universitas Trento), J. Härkönen (Sofi, Swedia) A. Holm (DPU, Aarhus), M. Meier (DPU, Aarhus), D. Reimer (DPU, Aarhus), I. Kogan (Universitas Mannheim), R. Pollak (WZB Berlin). H. van de Werfhorst (Universitas Amsterdam), M Wolbers University Nijmegen), M. Yaish (Universitas Haifa), L. Ortiz (UPF). Kelompok ini telah berkembang selama tahun lalu dan sejumlah peneliti tambahan telah bergabung salah satu dari tiga wilayah proyek.
2) mobilitas sosial dan pencapaian pendidikan selama abad ke-20
Direktur: W. Müller. Peserta: Bernardi, Barone, Breen, Luijkx. Pollak, Vallet.
Tujuan dari proyek ini untuk menilai perubahan yang terjadi selama abad ke-20 dalam (a) ketidaksetaraan, menurut kelas sosial, dalam pencapaian pendidikan, dan (b) peran yang dimainkan oleh pendidikan dalam reproduksi keuntungan sosial dari generasi ke generasi. Ini khusus meneliti efek ekspansi pendidikan dan perubahan dalam ketidaksetaraan pendidikan untuk mobilitas sosial dan fluiditas sosial di Eropa: Dalam pekerjaan sejauh ini, telah ditetapkan, bahwa di hampir ketidaksetaraan semua negara yang diteliti oleh proyek, kelas dalam pencapaian pendidikan telah menurun dalam perjalanan abad ke-20. Masalah inti sekarang adalah, apakah menurun kelas ketidaksetaraan dalam pencapaian pendidikan juga bertanggung jawab untuk fluiditas sosial yang lebih atau apakah perubahan dalam hasil fluiditas sosial dari perkembangan lain di bidang pendidikan, seperti perluasan ditandai pendidikan, dan peningkatan terkait dalam tingkat umum pendidikan. Ekspansi saja bisa sudah cukup untuk menghasilkan kesetaraan meningkat dalam kompetisi untuk tujuan kelas yang berbeda antara orang-orang yang datang dari asal kelas yang berbeda. Hal ini karena, di banyak negara, pengaruh asal kelas pada tujuan kelas jauh lebih lemah di antara orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi dibandingkan mereka dengan tingkat rendah. Masalah spesifik dalam cara-cara komparatif diperiksa - analitis dan dengan model simulasi - sepanjang sisi dengan analisis tentang peran umum pendidikan bagi perubahan di seluruh waktu di fluiditas sosial. Negara-negara dianalisis meliputi Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia dan Inggris. Proyek ini dibiayai oleh Jaringan EQUALSOC Excellence didanai oleh Kerangka Program Keenam Uni Eropa.
3) Perubahan struktur pasca-industri kerja dan kesenjangan sosial
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menyelidiki implikasi dari perubahan kerja menuju masyarakat pasca-industri untuk ketidaksetaraan sosial. Secara khusus, menyelidiki apakah jenis baru dari layanan kelas terampil kemungkinan untuk muncul sebagai kelas sosial yang berbeda. Ini dimulai dengan berfokus pada kasus Spanyol. Pertama pengkodean kelas kerja yang update dan harmonis dari waktu ke waktu dan kemudian mereka diterapkan pada data Angkatan Kerja Spanyol sejak akhir 70-an untuk menganalisis kecenderungan dalam struktur pekerjaan dan kelas. Kedua, analisis ini diperluas ke negara Uni Eropa lain menggunakan Uni Eropa Data Angkatan Kerja.
Proyek ini merupakan bagian dari proyek yang lebih besar yang didanai oleh Badan CICYT Pemerintah Spanyol, "stratifikasi Kerja dan kinerja pendidikan di Spanyol: Job-keterampilan pertandingan, imigrasi, dan pensiun",, 2010-2012 Direktur: Luis Garrido (UNED).
Lain bekerja dalam proses
Kompensasi efek dan ketidaksetaraan dalam kesempatan pendidikan
Proyek ini berfokus pada mekanisme yang mendasari ketidaksetaraan dalam kesempatan pendidikan. Ia mempelajari bagaimana keluarga asal dapat mengaktifkan dalam rangka untuk mengimbangi 'langkah yang salah' dalam tahap awal karir pendidikan orang muda. Ini efek kompensasi dari latar belakang sosial dapat digambarkan sebagai kemungkinan memiliki 'kesempatan kedua' untuk pencapaian pendidikan lebih lanjut dalam kasus kegagalan untuk menyelesaikan tingkat pendidikan yang diberikan pada waktu, penempatan awal non akademik trek atau, lebih umum, pencapaian nilai-nilai buruk.
Perceraian dan metode untuk menangani pemilihan sampel dengan bias dalam analisis peristiwa sejarah
Proyek ini berfokus pada pembalikan gradien pendidikan tentang pembubaran perkawinan (yaitu perempuan berpendidikan tinggi lebih mungkin untuk perceraian di masa lalu dan kurang dan kurang cenderung untuk bercerai dalam kohort terakhir). Penelitian ini menimbulkan tantangan metodologis karena fakta karena diri-seleksi masuk pernikahan berdasarkan beberapa karakteristik yang mungkin juga tidak teramati mempengaruhi risiko pembubaran perkawinan.

sumber : -http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.eui.eu/DepartmentsAndCentres/PoliticalAndSocialSciences/People/Professors/Bernardi.aspx 
-http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.trinity.edu/mkearl/strat.html